Hari itu benar-benar membosankan. Tak ada hal baru yang bisa dilakukan untuk mengisi aktifitas harian kecuali duduk bersama bermain kartu remi tanpa adanya keseruan. Mungkin cerita akan lain jika ada keseruan dalam permainan , tapi tidak dengan hari itu. Hari dimana semua terasa sangat membosankan. Hari demi hari dilalui dengan melakukan kegiatan yang sama berulang-ulang. Sudah pengangguran eh melakukan aktifitas monoton, ya klop lah menjadi spesies madesu garis keras. muahahaha
"Gunung Kidul yuk Ro" Celetuk Bang Napi dengan ekspresi dan suara datar penuh basa-basi seperti biasanya. Memang dari dulu kawan yang satu ini selalu mancing-mancing ngajakin camping, sedangkan gue seperti biasa hanya menanggapi dengan cengingas-cengingis. Bang Napi memang demen banget camping, utamanya ke gunung. Maklum rumah kita terletak di kaki gunung Merbabu, tinggal naik dikit ya sampai.
Mungkin karena faktor geografis tempat tinggal kita yang berada di kaki gunung, menjadikan gue kurang tertarik untuk nge-camp di gunung. Malahan gue belum pernah nge-camp di gunung. Kalau ditanya pingin camping ke gunung apa enggak, ya jawabnya pingin. Tapi lebih pingin kalau campingnya di pantai.
Eittss... tunggu! Bang Napi ngajakin ke Gununhg Kidul? Bukankah di sana lebih tersohor wisata alam pantainya? waahh.. perlu dikorek lebih dalam lagi nih tawaran dari Bang Napi.
Setelah beberapa kali tawar menawar introgasi Bang Napi, dia bilang kalau rencana ke Gunung Kidul ini disponsori oleh Bro Rizal yang sedang ulang tahun. Naahh... kalau ada yang sponsori gini baru gue bisa lebih percaya. Berarti ini bukan sekedar tawaran basa-basi seperti biasa. Dan yang bikin kaget Bang Napi ini ngajaknya mendadak. Sekarang jam 14:00 baru ngajak nah berangkatnya nanti jam 15.00. Yaaahh... untungnya gue termasuk manusia simple, 1 jam cukuplah untuk persiapan. nginep satu hari bawa celana kolor kaos + sempak cukup laaahh.. muehehe
Perjalanan kali ini dianggotai 5 orang, ada Bang Napi, Bro Rizal, Bro Ali, Bro Febri dan gue sendiri. 5 orang siap berangkat dengan menunggang 3 kuda besi. Gue boncengan sama Bro Ali, Bro Rizal sama Bang Napi dan Bro Febri sendirian, biar dia tahu rasa bagaimana sepinya melakukan perjalanan jauh tanpa teman ngebrel. haha.. Walau maksud dan tujuan utama kali ini adalah camping, tapi kita punya style sendiri-sendiri. Bang Napi dan Bro Ali yang lebih berpengalaman camping sudah tentu dengan style anak gunungnya. Tas gunung dan sepatu sandal melekat ditubuh mereka. sedangkan Bro Rizal dengan Bro Febri dengan style anak kotanya sedangkan gue sendiri dengan style anak motor lengkap dengan jaket touring. Penampilan yang terlihat sangat kontras saat kami mulai berboncengan.
.jpg) |
Bro Febri dan Bro Ali |
.jpg) |
Bro Ali dan Gue |
|
Tujuan kali ini adalah Pantai sadranan, pantai yang masih terbilang baru (katanya) dan segaris dengan pantai Baron, Pantai Krakal, Pantai Kukup. Dari pengalaman gue yang pernah touring ke Pantai Indrayanti yang juga melewati Pantai Baron, Krakal dan Kukup pasti sangat membantu untuk mempermudah mencapai Pantai Sadranan.
 |
ngecer bensin |
 |
tetap tertib |
Perjalanan panjang tengah ditempuh. Lika-liku naik-turun serta lubang jalan mampu disikat walau sesekali harus melakukan pengereman mendadak untuk menghindari rintangan demi rintangan yang ada. Melewati gapura ucapan selamat datang di Kota Wonosari, Bang Napi yang membonceng Bro Rizal tiba-tiba menyalip dan bilang kalau GPS di smartphone Bang Napi menunjukkan arah lain dan mengajak berbalik arah mengikuti petunjuk GPS. Seingat gue yang perah touring kedaerah itu,kita semua sudah berada di jalan yang benar. tapi mau tidak mau ya ngikut saja. Dari jalan raya kami berbalik lalu memasuki jalan kecil memasuki kampung. Lama-lama rasa ragu mulai melanda gue dan Bro Ali. Demi kebaikan bersama Bro Ali memutuskan untuk bertanya pada warga yang ditemui dipinggir jalan. Kami pun segera mengikuti petunjuk dari warga. Setelah beberapa menit menyusuri jalan, Bang Napi kembali mengikuti petunjuk GPS dan yang lain mengikuti dari belakang. dan akhirnyaa... | akhirnya ampai ya bro? | akhirnya kita tersesat. muahahaha
Mula-mula kita masuk jalanan aspal sempit hingga semakin kedalam jalan berubah menjadi cor-coran, melewati sungai-sungai kecil lalu dari cor berubah menjadi jalan bebatuan yang pada akhirnya menjelma menjadi jalanan tanah berlumpur dengan ladang di kanan kiri jalan. annjirr..
.jpg) |
jalan berbatu |
|
.jpg) |
jalan setapak dan berlumpur |
.jpg) |
wajah-wajah bingung |
.jpg) |
eksis: suka dalam duka |
Untungnya kita tersesat saat waktu masih sore hari. singkat cerita akhirnya kita semua berhasil sampai di Pantai Sadranan pukul 18:00 yang hampir gelap gulita . Dengen segera kami bagi-bagi tugas mendirikan tenda dan gue kebagian jatah pegang senter sebagai penerangan, sementara Bang Napi dan Bro Ali asik ngedumel saat melihat tendanya tidak utuh setelah sebelumnya dipinjam seorang teman. muahaha sabar ya Bang..
Setelah tenda berdiri dengan kokoh langsung deh cari makan di salah satu warung yang tak jauh dari tenda. Hanya dengan lauk oseng-oseng dan telur mata kranjang cukup menggoyang lidah dan melegakan perut yang sejak lama dangdutan. setelah makan tinggal berbagi cerita sambil menghabiskan waktu sebelum tidur dan menikmati malam di pantai.
nih foto-foto pagi harinya... namanya juga dadakan,maklumi saja kalau buram.muehehe
 |
kaga kada yang fotoin ya foto dewe |
 |
pisan kas |
 |
cara jomblo bidik mangsa |
.jpg) |
Add caption |
.jpg) |
bangun tidur |
 |
menikmati suasana pantai pagi hari |
 |
Bang Napi dan Bro Febri |
 |
Bro Rizal, Gue, Bro Ali dan Bro Febri |
 |
Ancang2 pulang (waduh tutupen botolmu) |
 |
Bukit karang pemisah Pantai Sadranan &Pantai Slili |
 |
Pantai Slili (Berkarang) |
 |
Foto terakhir sebelum pulang |
Oke.. Terakhir gue ucapin Selamat Ulang Tahun buat Bro Rizal yang mendukung penuh acara ini. Semoga kedepannya makin sukses ,sehat selalu, banggain orang tua dan ditambahkan selalu kebaikan-kebaikannya di dunia maupun akhirat. aamiinn.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar