Rabu, 25 Maret 2015

Hal-hal sepele yang perlu dilakukan dan dipersiapkan saat traveling

Ngomong-ngomong soal hobi. gue sebagai pengangguran yang cukup sibuk harus mempunyai hobi yang bisa mengeluarkan diri gue dari rutinitas harian. | emang rutinitas seorang pengangguran apaan? | Lu gak tau kan? Rutinitas seorang pengangguran itu mumet. muahaha... wira-wiri gak jelas itu bikin sakit kepala.

Dan salah satu kegiatan yang mampu menyeret gue dari itu semua  adalah berpetualang, terlebih jika mengendarai motor a.k.a turing. Memang pengalaman turing gue masih seujung kuku jari karena gue adalah anak rumahan, tapi kalau mau tanya-tanya soal tempat wisata jangan sungkan, asal masih di kabupaten Boyolali gue pasti jawab. muahahaha (kayak kabupaten Boyolali itu luas saja)

Turing memang paling seru jika rame-rame, suasana kebersamaan begitu kental terasa di sepanjang perjalanan. Dari melibas setiap rintangan di jalanan sampai waktunya menikmati tujuan utama, seolah kita belajar untuk bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Yang perlu diperhatikan dan sangat penting saat turing/konvoi adalah safety riding atau biasa disebut keselamatan berkendara. Jadi kita wajib mengenakan perlengkapan berkendara seperti jaket, sepatu, celana dalam.. eh sory.. celana panjang, helm, kaos tangan, terus kelengkapan motor seperti spion, lampu sein, lampu utama, lampu rem semuanya harus komplit deh.. semakin komplit semakin aman. Yah maklum lah, gue kan tipe pengendara motor premium | maksudnya pengendara motor gede? | enggaaakkk... motornya tetep mungil tapi cara berkendara dan safetynya macam pengendara motor gede, komplittt..plittt..plitt.. gak macam anak alay yang kalau konvoi minim safety riding, jalannya zig-zag seperti penguasa jalanan.. haahhh... gue kadang mules lihat tingkah alay macam itu.

 Turing gak selalu harus rame-rame, turing juga bisa dilakukan sendirian bahasa kerennya Single Turing. Gue sering ngelakuin perjalanan sendiri namanya juga jomblo ngahaha mau ajak siapa coba? Kalau kepala sudah nyut-nyutan butuh hiburan ya langsung ngaspal sendirian. Turing sendiri maupun rame-rame harus memakai etika. Di sini bukan soal seberapa cepat sampai tujuan. Bukan soal seberapa kita mampu menguasai jalan seenak udele dewe. ada pengendara lain yang juga harus diberi hak-haknya. Jangan asal karena kita rame-rame kita bisa buka jalan, salip sana salip sini, itu mah kampungan.

Kampungan dan tak patut ditiru

Oke lanjut.. Di sini gue akan coba memberikan beberapa tips dan memperingatkan hal sepele yang perlu kalian lakukan sebelum melakukan perjalanan panjang baik yang road trip ataupun backpacker an.


>Perencanaan, Persiapan dan Briefing

Cek Kondisi Mesin
Sebuah perjalanan akan terasa lebih menenangkan jika dibarengi perencanaan yang matang. Mulai dari merencanankan tempat tujuan, rute yang akan ditempuh, tanggal dan waktu pemberangkatan, perlu dicek juga kelengkapan motor, kondisi mesin motor, mempersiapkan kondisi badan dan sebagainya. Sebelum berangkat, briefing pun gue rasa sangat diperlukan. Perlu adanya penjelasan tata cara konvoi rame-rame, jaga jarak aman dengan pengendara lain dan tata tertib berlalu lintas lainnya.

> Buang Air Besar/Kecil

Ghost Rider saja perlu buang air kecil

Ini salah satu hal yang biasa dilanggar beberapa orang, padahal merupakan sesuatu hal yang bisa mengganggu perjalanan. Gue pernah dulu pas melakukan perjalanan terpaksa harus menepi ke Masjid untuk BAB (Buang Air Besar) untung pas solo turing jadi gak terlalu mengganggu orang lain, tapi yang jelas memangkas waktu yang sangat berharga. Jangan sampai hal semacam ini menjadikan kalian uring-uringan denga teman lainnya. Budayakan 'Ngising' (BAB) pagi-pagi, pencernaan yang sehat yang bisa ngising teratur. ngahaha...

>Sarapan

Sarapan 
Sebelum berangkat jangan lupa sarapan. Turing ratusan kilometer itu cukup menguras energi. Jangan sampai deh melakukan perjalanan jauh dalam kondisi perut kosong. Kalian pasti tahu kan perut lapar dapat mengganggu konsentrasi. Dan kalian pasti tahu kan efek yang timbul jika memaksa tubuh saat perut kosong? Selain gampang hilang konsentrasi, juga dapat menyebabkan pusing, mata berkunang dan lain-lain..  Dan jika semua itu terjadi maka resiko terjadinya kecelakaan semakin besar..

>Air minum

Hal sepele lain yang perlu diperhatikan adalah menyiapkan makanan, cemilan dan air minum sebelum berangkat. Melakukan perjalanan panjang pasti memerlukan istirahat untuk meregangkan otot, melepas dahaga dan sebagainya. | Ngapain harus nyiapin itu semua? warung bahkan minimarket kan banyak bertebaran di sepanjang jalan. tinggal beli kan beres. | Oke.. itu memang fakta, warung dan minimarket bertebaran di tepi jalan. Tapi menurut gue, daripada kita istirahat di minimarket yang walau kebutuhan makan dan minum tersedia komplit. Mending nyiapin dari rumah, terus cari spot menarik dengan suguhan keindahan alam dan aman untuk beristirahat. Daripada beli di warung hanya bisa lihat parkiran. ngahaha...

Lihat apa bro? parkiran? muehehe


Amazing..
Coba bandingkan kedua foto di atas. Foto pertama begitu memilukan, wajah-wajah lelah tanpa semangat ditambah lagi pemandangan yang hanya berupa tempat parkir. muahaha... Enakan mana dengan foto kedua? Lokasi aman ditambah keindahan alam yang menambah rasa tenang dan nyaman saat istirahat. daripada lihat parkiran, gue mah lebih demen lihat pemandangan alam yang eksotis.. lebih cepet ngilangin rasa lelah. Ingaatt... cari tempat yang aman, Jangan istirahat sembarangan di tepi jalan, nanti kesrempet. Itu juga hanya tips, kalau tidak ada spot menarik, istirahat di minimarket juga oke. Dimanapun asalkan aman Istirahat itu penting.

>Pakaian


Pakaian ganti gue rasa sangat perlu dibawa jika tujuan kita ke pantai, atau tempat wisata air lainnya. Bawa seperlunya. Sandal juga boleh dibawa, jalan dipantai dengan sepatu itu merepotkan, terlebih saat pasir masuk ke dalam sepatu.

>Pembersih Muka


Terserah lu pakai apa, model sabun atau tisu basah wajib dibawa. Terutama bagi kalian yang Jomblo, Haram hukumnya kalau sampai gak dibawa. muahaha... enggak ding. tapi serius ini perlu dibawa. Siapa tahu kan kita dapat kenalan di perjalanan. Masa kita kenalan dengan wajah kusut, kan gak menarik. Sekeren-kerennya kita berkendara kalau wajah kucel gak keren juga kan.

>P3K

Penyematan tanda kepahlawanan

Nih jangan sampai ketinggalan, minimal ada salonpas atau balsem. Kalau otot sudah terasa nyeri langsung saja tempel. Atau kalau mata sudah ngantuk lu oles saja mata lu pake balsem. ngahahaha... becanda brooo...

>Kamera



Jangan sampai kita pergi jauh melanglang buana tapi tidak punya kenang-kenangan. Jepret kegiatan kalian dan hal menarik lainnya yang kita temui. Tidak selamanya otak kita mampu menampung momen-momen indah yang pernah kita lihat. Kalau ada foto kan bisa menjadi bukti untuk anak cucu bahwa kita memang pernah melakukan perjalanan mengukir sejarah yang membanggakan, paling tidak untuk diri-sendiri. muehehe...


Itulah hal sepele yang perlu dilakukan dan dipersiapkan sebelum melakukan sebuah perjalanan. Tapi ada pula hal yang terbuang percuma saat kita melakukan perjalanan, terutama bagi para biker.

>Istirahat


Setelah sampai tempat tujuan sempatkanlah untuk beristirahat sejenak. Melemaskan kembali otot-otot yang kaku sambil ngobrolin hal-hal yang terjadi di sepanjang perjalanan. Banyak orang terlalu semangat ingin bersenang-senang hingga  merasa tidak perlu beristirahat, pokoknya senang-senang menikmati wisata di tempat tujuan, saran gue jangan sampai lupa masih ada perjalanan pulang yang panjang menanti.

>Bersenang-senang

Banyak gue temui para biker yang entah terlalu lelah, atau tidak memakai salah satu perlengkapan sepele yang gue tulis di atas atau memang malas untuk menikmati tempat tujuan. Mereka seringkali terlihat hanya duduk berteduh di pinggiran pantai seolah tidak membutuhkan kebahagiaan tambahan. Di sinilah pentingnya pakaian ganti. Jangan melakukan hal-hal mubadzir, jangan sampai kita sudah capek-capek melakukan perjalanan panjang hanya untuk melihat orang lain bersenang-senang. Jadilah bagian dari mereka yang sedang menikmati kesenangan karena itu bukanlah perbuatan Dosa. 
Imbangilah kedua poin di atas. Bersenang-senanglah sebagai pelengkap perjalananmu, dan jangan sampai bersenang-senang dengan melupakan pentingnya istirahat untuk mengumpulkan energi sebagai bekal perjalanan pulang.

Senin, 02 Maret 2015

Hobi yang bertele-tele

Teringat waktu duduk dibangku sekolah. Sering kali diberi tugas meringkas satu bab pelajaran yang menghabiskan beberapa lembar kertas folio.

Sebagai murid yang tak suka bertele-tele, tugas meringkas adalah tugas yang menyenangkan dan mudah karena tidak terlalu memeras otak. Tinggal ambil poin-poin penting dan singkirkan yang kurang penting. Meringkas seperti ini merupakan cara yang ampuh setidaknya bagi diriku pribadi. Karena secara tidak langsung kita tinggal memahami poin penting yang telah kita tulis tanpa susah payah mengingat yang lain.

Ada sedikit cerita menarik, dulu ketika tugasku meringkas rampung dan dikumpulkan pada guru, sang guru mengatakan bahwa apa yang ku ringkas ternyata terlalu ringkas. Lha kok? Apa yang salah? Tugas meringkas dan setelah diringkas malah kena teguran karena apa yang ku ringkas ternyata terlalu ringkas. Hanya dua kemungkinan yang bisa ku tebak. Pertama, karena aku terlalu pintar hingga bisa melihat poin-poin terpenting atau yang kedua, karena aku terlalu bodoh hingga tak tahu bagian mana yang harus diringkas. (Kemungkinan kedua adalah yang terbesar. muahahaha). Dan akhirnya tugasku dikembalikan dan disuruh ngulang kembali.

Dengan susah payah ku habiskan waktu tenaga dan uang saku untuk membeli kertas folio tambahan guna mengulang kembali tugas yang diberikan. Ku baca dan ku tulis kembali dengan tulisan tangan yang lebih hancur dari tulisan biasanya yang memang tak ada bagusnya.

Entah otak bagian kanan atau kiri yang aku gunakan saat meringkas ulang, atau malah ku ringkas ulang tanpa menggunakan otak karena yang awalnya adalah tugas meringkas pelajaran Agama mendadak menjadi pelajaran Bahasa Jawa. Apa yang ku ringkas lebih mirip aksara Jawa daripada abjad bahasa Indonesia. "masa bodo dengan kerapian tulisan yang penting mah ditulis ulang" pikirku dengan jengkelnya.

Dari segi isi tak jauh berbeda antara tugas awal dengan tugas yang kedua. Hanya sedikit ku tambahkan bagian-bagian kurang penting supaya terkesan lebih komplit (lebih pintar). Di Indonesia mendeskripsikan sesuatu secara panjang lebar memang dianggap sebuah kepintaran. Berbenturan dengan pendapat Albert Einstein yang mengatakan " Jika kita tidak bisa menjelaskan sesuatu dengan sederhana itu berarti kita tidak memahami apa yang kita ketahui "

Quotes Albert Einstein
Sempat kubertanya-tanya tentang maksud dan tujuan diberikannya tugas meringkas tersebut. Sekedar pelajaran menyalin atau belajar mencari inti sebuah pelajaran untuk dipahami?
Aku yang aslinya tak suka hal yang bersifat berbelit-belit, kini malah mempunyai hobi yang mengharuskan diri melakukan hal itu. dan disini hal yang bertele-tele itu mempunyai posisi penting tersendiri.

Hobi menulis terlebih saat menulis cerpen atau novel memang memerlukan jalan cerita yang sedikit bertele-tele namun tidak mengurangi keaslian dari jalannya cerita macam sinetron. Jika seorang biasa mendeskripsikan gunung sebagai sebuah dataran tinggi, maka seorang penulis akan lebih kompleks menggambarkannya dalam tulisan dengan pemilihan kata-kata yang seindah mungkin. Disinilah hal yang bertele-tele (Aku gak tahu istilah sastranya) bisa sangat penting untuk menumbuhkan feel atau rasa tersendiri bagi para pembaca. Tak ada gambar dalam cerpen atau novel, sehingga dipilihah kata-kata sebagai media bagi pembaca untuk mengimajinasikan jalannya cerita.

Entah bagaimana jadinya jika seorang penulis cerpen atau novel adalah orang yang menerapkan penuh prinsip 'to the point' pada karyanya. sekali mulai tiba-tiba selesai. Jadi sebenarnya 'to the point' atau 'berbelit-belit' mempunyai posisi penting sendiri.