Selangkah lagi gue punya pasangan dalam mengoyak panjangnya aspal untuk mencumbu Pantai Soge di Pacitan. Tapi sayang, hal itu gagal saat sang patner tiba-tiba membatalkan untuk ikut. Mau tak mau gue paksakan diri untuk ber-bikepacking-ria sendirian. Sebenernya niat gue ajak patner, selain biar lebih seru juga supaya ada yang bisa diajakin patungan. ngahaha.
Sesuai dengan judul di atas, walaupun gue bikepacker kere yang sudah kehilangan aset patungan dana, tapi gue juga gak mau mati gaya. Untuk memenuhi kebutuhan style biar agak kerenan dikit maka gue pilih ritual Ngruwet (Ngacau) sebagai modalnya... Bukan..bukan, ini bukan ritual jambi-jambi atau pelet agar terlihat mempesona di mata orang lain, gue percaya tanpa pelet gue sudah mempesona.huehue. Ngruwet adalah usaha mengacau teman untuk kelancaran buang hajat, eh untuk kelancaran hajatan gue. Jadi gue Ngruwet beberapa barang teman untuk gue pakai ngasphalt seperti, Tas, Kacamata, Topi, Helm, bahkan smartphone kakak terpaksa gue ruwet buat foto-foto nantinya. muehehe... Gak papa dong ngruwet, ntar juga dibalikin kok. (faktanya semua barang masih di rumah gue.muehehe)
 |
beberapa barang ruwetan - @ Pantai Soge |
|
|
Bermodalkan doa, pesangon pas-pasan dan ritual Ngruwet gue beranikan diri menjalankan si Mungil sang kuda besi menempuh meter demi meter untuk menjamah kepingan surga yang berserakan di berbagai sudut pulau Jawa.
Sukoharjo, menjadi tempat pertama yang gue hinggapi setelah satu jam perjalanan. Bukan apa-apa hanya untuk menambal ban depan si mungil yang tertusuk paku, sesuatu yang tidak gue rencanakan pastinya. Butuh waktu 30 menit untuk menambal ban karena harus mengantri satu pasien. Tak apalah, itung-itung untuk kembali mengumpulkan energi yang sempat terbuang di perjalanan.
Dari Sukoharjo kembali si mungil gue ajak melibas bergelombangnya jalanan Wonogiri - Baturetno bahkan di beberapa titik sedang dilakukan perbaikan jalan dan harus dilakukan buka tutup karena hanya membuka satu lajur jalan. Baru setelah akan memasuki Pacitan jalan sudah mulus dan enak buat memacu si Mungil lebih cepat. Kurang lebih 3 Jam waktu yang gue butuhkan untuk sampai di Pantai Soge terhitung dari Sukoharjo. Jalanan mulus ditambah pemandangan tebing di sisi jalan cukup dijadikan teman seperjalanan.
Rasa lega langsung terasa saat di kejauhan mulai tampak luasnya lautan dengan warna birunya dan ombak yang menggulung-gulung saling mengejar dan semakin membuncah saat lautan itu benar-benar berada di depan mata.. Alhamdulillah.... sampai tujuan dan Subhanallah dengan pemandangan yang Tuhan ciptakan untuk kita jaga dan nikmati ini.
 |
Pantai Soge - Pacitan Jawa Timur |
 |
Panorama Pantai Soge Pacitan Jatim |
Apa yang terlintas di dalam pikiran kalian begitu melihat foto di atas? Panas? Ya, memang itulah adanya, tapi jangan hentikan langkahmu. Melangkahkah lebih jauh untuk menemukan letak keindahannya. Sebelumnya gue sudah tahu seperti inilah gambarannya, tapi gue coba dulu jelajahi hingga ke ujung timur hingga menemukan jembatan biru.
 |
Jembatan Biru Pantai Soge |
Dari Jembatan Biru bisa gue lihat pemandangan dari sudut lain dan tepat di bawah jembatan mengalir air sungai yang menuju laut lepas, sebelum melintasi Jembatan Biru ini juga gue temukan spot menarik yang bakal gue jadikan tempat beristirahat nantinya.
Akhirnya ketemu juga tempat yang pas buat istirahat melepas lelah. Teduhnya pohon kelapa dengan hamparan pasir putih ditambah air yang bermuara di depan mata menjadikan tempat ini begitu istimewa. Paling tidak sudah tersedia warung untuk melepas lelah saat bekal habis dan kamar mandi yang bisa digunakan untuk membilas diri seusai main air.
 |
Warung Kamar mandi dan rindangnya pohon kelapa |
 |
Tempat parkir yang langsung menghadap pantai |
 |
Muara surut dijadikan main anak-anak |
 |
Dermaga yang biasa digunakan bermain perahu angsa |
 |
gue yang di belakang |
 |
Add caption |
Istirahat dulu, kaku nih badan, masih ada perjalanan pulang yang harus dihadapi. ini ceritaku mana ceritamu?