Kamis, 22 Desember 2016

Ngobrol Sambal


Berbeda dengan tulisanku sebelumnya Cabe-cabean Jahat. Kali ini aku akan menceritakan pengalaman berharga saat menikmati sambal bersama teman.
***
Di sebuah warung kaki lima, aku pernah mengeluhkan rasa sambal yang bermasalah kepada kawan seperjalanan. Sepertinya sambal itu dibuat dengan bahan yang tak lagi segar, terasa kecut dengan aroma yang tak lagi menggugah selera.
Sebagai pelanggan yang merasa menjadi raja, timbul rasa ketidak puasan dalam hati, terlebih setelah merasa mengeluarkan uang untuk membayarnya. Seharusnya aku mendapat sesuatu yang lebih nikmat, pikirku. 

Untuk memastikan bahwa sambal itu bermasalah, bukan lidahku yang bermasalah, akupun menanyakannya pada kawan tandemku yang tetap lahap mencomot sambal di piringnya. Jawabannya pun di luar dugaanku.

"Dimakan apa adanya saja mas. Aku ingat pernah hidup susah, untuk sekedar makan sehari-hari saja kurang. kita hargai setiap makanan yang kita punya, enak tidak enak akan terasa enak jika kita mampu mensyukurinya." Jawabnya pelan dan tenang, walau tak mampu ia sembunyikan getar nada bicara saat menjawabnya, bahkan kulihat matanya yang sempat berkaca-kaca. Pada saat yang sama aku hanya terdiam, mencoba menerawang kehidupan masa lalu perempuan itu.

Mendengar jawaban itu, ada setitik rasa malu namun besar rasa kagumku. Untuk belajar kedewasaan hidup, Tuhan mengirimkan seorang perempuan yang umurnya pun di bawahku untuk menegurku. Lewat percakapan itu, aku ditegur... sudah seberapa tinggi hati diriku selama ini?

Sabtu, 05 November 2016

Tresna

Salah seorang teman yang belakangan mengaku sering dan senang membaca tulisanku, meminta untuk dituliskan sesuatu tentang cinta. Sepertinya aku pernah menuliskannya di artikel Bentuk Cinta pun tentang kerinduan dengan judul Rindu. Mungkin bukan cinta seperti itu yang sedang ia cari, lalu apa? Pacaran? Cinta sesama anak manusiakah yang dia maksud?

Agak lucu rupanya menimbang permintaan itu, mengingat betapa lama aku tak merasakan manisnya mencinta dan dicinta. Oh cinta... tak akan kusangkal perkataan Sujiwo Tejo bahwa mencintai itu sebuah takdir.


Aku percaya cinta itu takdir, sudah digariskan dan tak akan mampu kita mengingkarinya. Cinta itu tumbuh dengan sendirinya, cinta itu berakar dari hati, cinta itu tidak sistematis yang bisa ditujukan untuk siapa, cinta itu seketika, dalam kata lain benar jika disebut jatuh cinta... tak ada yang pernah berencana untuk jatuh, pun dalam hal cinta. 


Ada ungkapan bahwa 'Cinta tidak harus memiliki'. Mungkin benar.. Bukankah cinta itu memang tumbuh sebelum kita memiliki mereka yang dicinta? Dan bagaimana jika kita memang tidak akan pernah memiliki mereka yang telah kuat menanamkan benih cinta di hati kita? Sakit memang, karena cinta itu memang menyakitkan, tapi mencintai bukan untuk menyakiti. Tuhan itu Maha Asik... Ia menciptakan banyak orang hanya untuk singgah dalam hati kita lalu pergi dan bukan untuk dimiliki.


Sedemikian misteriusnya cinta hingga aku merasa mumet memikirkannya... ah, tunggu. Cinta tidak untuk dipikirkan, cinta untuk dirasakan.

Minggu, 25 September 2016

3Dara

Ngomong-ngomong soal temen deket. Gua punya temen deket, cewek. Cuma 3 orang yang mungkin bisa dibilang deket sama gua, deket secara batin juga deket secara lahir.. karena kita semua tetanggaan cuukk.. haha...
Kenapa gua mau nulis tentang mereka? | Karena lo jomblo dan mau pamer, bahwa lo juga punya temen cewek. | Iyak, tepat.. Biar gak terkesan jones-jones amat.. huehue... Oke gua mulai dari yang pertama:

1. Widawati Dyah Pangesti


Usianya satu tahun di bawah gua. Untuk ukuran cewek, bisa di bilang badannya tinggi (cewek desa lho ya.huehue). Wida ini temen gua sejak kecil, gua inget banget waktu dulu masih maen-maen bareng. Dia masih ingusan, sampe-sampe gua mikir kalo dia gak bakalan sembuh dari ingusan. Tiap ketemu pasti ingusan, meler gitu lah ingusnya.. muahahaha.... Terus, kalo maen cuma pake pakaian dalem doang.. Yah namanya juga jaman dulu, kalo jaman sekarang mah udah gak mungkin berani dia... huehue..

Mafia, Ini sebutan yang gua beri khusus buat dia. Lebih tepatnya mafia cowok sih. Tiap kali ketemu, yang dia bahas cuma seputaran cowok. Cowok situlah, sanalah, manalah, masalah... Banyak banget cowok yang deketin dia. Kalau dia uda cerita kek gitu, gua cuma bisa diem dengerin sambil ketop-ketop mata. Gak beda jauh ama dengerin radio.

2. Ratna Dwiastuti


Ini temen termanja dan terbaper yang pernah gua temui di muka bumi ini. Kalau si Wida tipe cewek urakan, kalo Ratna cerewet dan perajuk. Dia uda gak segan-segan gandeng tangan bahkan nggelayut manja ama gua. Terkadang hal ini terasa amat sangat khampret sekaleee.... Pernah sampe gua bilang ama dia. "Elu jangan kek gitu napa, ntar dikiranya elu pacar gua. Kan rugi di gua, gak bisa ngegebet cewek." eh dia cuma nyengir-nyengir.

Untuk si Ratna yang berbadan mungil ini, paling sering ngajak curhat dan minta saran dari gua. Gua mah seneng aja dipercaya buat teman berbagi rasa. Walau pada akhirnya saran dan pendapatku gak pernah dipake. ngahaha... Terima kasih atas apresiasinya... Dari sekian sedikit (khampret) teman yang ada, dia yang paling ahli membaca gestur gerak-gerik bahasa tubuhku. Gua yang lagi gigit bibir nahan tawa, ngumpetin senyum di balik kepalan tangan, tatapan mata, semua bahasa tubuhku gak ada yang bisa gua sembunyiin dari dia. Dia tau gua ngelakuin gerakan itu karena menyembunyikan sesuatu atau ingin ngomong sesuatu.

3. Winda Fitriani


Aahhh.. Hampir saja gua tulis Safitri di nama belakangnya.. Mengapa bayang-bayang nama mantan yang teringat jelas di luar kepala Ya Allahhhh... Dafuq..

Winda ini satu angkatan sama Ratna. Mungkin yang menyebabkan kita deket karena banyaknya kesamaan. Dari segi fisik, tinggi badan sama-sama pendek di kelasnya.muehehe..  Warna kulit yang sama-sama hitam manis, walau sebenernya terlihat jelas manisan kulitku daripada punya dia. Untuk sifat, simple menjadi kesamaan berikutnya. Untuk perbedaan, selain gender, faktor kepemilikan pacar menjadi pembeda kita. Gua doain kalian putus. huahua...

Winda ini emang gak pernah asal gandeng walau kita temen deket. Tapi ada kepercayaan tertentu yang dia berikan padaku. Dia bisa mengatakan sesuatu yang tidak akan bisa dikatakan seorang cewek normal pada umumnya. Pernah suatu ketika, tiba-tiba dia narik tangan gua dari kerumunan teman-teman yang sedang asik ngobrol. "Mas, tak ajak keluar sebentar." Ajaknya tanpa minta persetujuan. Gua tangkap ekspresi tegang di wajahnya. Gua jadi ikutan tegang ngeliatnya. Setelah dirasa cukup sepi, dia membisikkan sesuatu yang bikin gua diam mematung untuk beberapa saat. 

"Bentar mas, aku mau kentut." Huanjuirrrr..... Gua benar-benar diem tanpa kata. Jadi, ekspresi tegang yang gua tangkep di wajahnya hanya karena nahan kentut. Kalau dipikir-pikir, kenapa untuk sekedar ndobuol saja harus ajak temen? Cewek emang gitu ya? Pipis ajak temen, dobol alias kentut juga ajak temen gitu? khan khampret.... Terus apa dia berharap gua menikmati aroma kentutnya? muahaha.... uaseeemmmmm....

Yesss.... akhirnya gua singkap aib-aib mereka. huehue... Dengan memiliki teman-teman seperti mereka, gua merasa kuat menjalani kejombloan ini. haha.. Jadi saran gua buat elu lelaki jones, perbanyaklah teman cewek kalo gak sanggup macarin mereka. ngahahaa.. 

Gak papa jelek yang penting sombong.. eh.. enggak ding, gua kan ganteng dan tidak sombong... 

  • Gak papa jomblo yang penting bahagia.. Okee... muehehe...

Jumat, 16 September 2016

Lupa Ikhlas


Sepertinya segala macam bentuk kebaikan yang kita lakukan harus disertai dengan rasa ikhlas. Sayangnya, ikhlas sering kali disangkutkan dengan lupa. Ini susah. Elu belum bisa ikhlas kalau masih terngiang-ngiang segala bentuk kebaikan yang sudah elu lakukan.
Pernah suatu kali waktu zaman sekolah, seorang teman bertanya. "Tadi kamu masukin uang ke dalam kotak amal berapa?" Kujawablah nominal uang yang sudah kumasukkan. "Berarti kamu belum ikhlas. Kamu masih mengingat-ingat kebaikanmu dalam beramal...." Imbuhnya. Aku belum cukup paham mengambil benang merah antara ikhlas dan lupa, karena melupakan kejadian yang baru saja terjadi kurasa sangatlah sulit. Walau penyakit Short Memory Syndrome sudah aku dapatkan, tapi entah mengapa hal-hal baik yang kulakukan tak bisa lenyap begitu saja.

Soal amal, ikhlas dan lupa, aku pernah buat status di FB. Status yang kubuat berdasarkan kejadian nyata sehari-hari.
"Waktu asik kongkow bareng. Salah satu teman mengingatkan bahwa aku pernah marah-marah sampai misuh bajingan. Anehnya, aku hanya ingat marahnya gak ingat misuh sama sekali. Sampai teman yang lain ikut menegaskan  memang itu pernah terjadi. Umpama kebaikan yang pernah dilakukan bisa lenyap dari ingatan seperti lenyapnya umpatan itu, alangkah beruntungnya aku. Jingan ik. Muahahaha...." Tulisku.
Walau sekilas hanya tampak sebagai sebuah celotehan biasa tanpa makna, akan tetapi terbersit dalam hati sebuah keinginan seperti tersurat dalam kalimat terakhir status tersebut.

Belakangan kusadari, sepertinya doa itu mulai terjawab. Sebagai penjual pulsa di desa, hutang piutang itu pasti ada. Di sini penyakit lupa Short Memory Syndrome ku mulai ikut berperan. Seringkali aku lupa saat teman-teman berhutang. Hutang berapa? Siapa yang hutang? Sudah bayar hutang belum? Semua hal itu tak tersimpan rapi di otak. Dan anehnya seringkali aku merasa masa bodoh dengan semua itu, bayar atau belum, utang atau enggak kok ya gak terlalu aku pedulikan. Tapi ya sudahlah, emang dasarnya aku ini orang yang kurang bersedekah, semoga saja lupaku akan hutang itu dianggap sebagai sedekahku. aamiin.. huehue..

Nah mungkin, kalau kita belum bisa melupakan amal-amal kebaikan yang baru saja kita kerjakan, akan lebih baik jika kita menyiasatinya dengan diam seribu bahasa dan menyimpan kebaikan kita, biarkan hanya kita dan Tuhan saja yang tahu, tak perlu orang lain tahu. Lupa gak lupa bodo amat, yang penting kebaikan kita gak usah dipamerin. gitu saja kok repot. muahahaha.. Sebagai tambahan kubagikan sebuah hadits yang pernah disampaikan Gus Mus.

***
Oleh: KH. Dr. A. Mustofa Bisri
www.gusmus.net

Sanad Keilmuan (Hadits Musalsal) Hakikat Ikhlas
****

Kami, aku dan kakakku Kiai Cholil Bisri, mendengar dari guru kami Syeikh Yasin Al-Fadani dan ayah kami Kiai Bisri Mustofa –rahimahumuLlah, masing-2 berkata: Aku bertanya kpd Sayyid Guru Umar Hamdan tentang hakikat IKHLAS, dan beliau pun berkata: Aku pernah bertanya kepada guruku Syeikh Sayyid Muhammad Ali Al-Witri tentang hal itu dan beliau berkata, Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada guruku Syeikh Abdul Ghani Al-Mujaddidi, beliau berkata: Aku pernah bertanya kepada guruku Syeikh Muhammad Abid As-Sindi Al-Anshari, beliau berkata: Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada Syeikh Shiddiq bin Ali Al-Mizjaji, beliau berkata: Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada ayahku, beliau berkata: Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada Syeikh Hasan Al-Ujaimi, beliau berkata: Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada Syeikh Ahmad al-Qasysyasyi, beliau berkata: Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada Syeikh Ahmad Syanaawi, beliau berkata: Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada ayahku Syeikh Ali Asy-Syanaawi, dan beliau berkata: Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada Syeikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani dan beliau berkata: Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada Al-Haafizh Jalaluddin As-Suyuthi, beliau berkata: Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada A’isyah binti Jaarullah bin Shaleh Ath-Thabari, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Ibrahim bin Muhammad bin Shiddiq dan beliau berkata: Aku bertanya tentang hal itu kepada Syeikh Abul Abbas Al-Hajjar dan beliau berkata: Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada Syeikh Jakfar Ibn Ali AL-Hamdani, beliau berkata: Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada Syeikh Abul Qasim bin Basykual, beliau berkata: Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada Syeikh Qadhi Abu Bakar bin aL-‘Arabi, beliau berkata: Aku pernah menanyakan hal itu kepada Syeikh Ismail bin Muhammad Al-Fadhal Al-Ashbihani, beliau berkata: Aku pernah menanyakan hal itu kepada Syeikh Abu Bakar bin Ahmad bin Ali bin Khalaf dan beliau berkata: Aku pernah menanyakan hal itu kepada Syeikh Abdurrahman Al-Baihaqi dan beliau berkata: Aku pernah menanyakan hal itu kepada Syeikh Ali bin Sa’id Ats-Tsaghrai dan Syeikh Ahmad bin Muhammad bin Zakaria dan beliau berdua berkata: Kami pernah menanyakan hal itu kepada Syeikh Ali bin Ibrahim Asy-Syaqiqi dan beliau berkata: Aku pernah menanyakan hal itu kepada Syeikh Abu Ya’qub Asy-Syaruthi, beliau berkata: Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada Syeikh AHmad bin Ghassan dan beliau berkata: Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada Syeikh Ahmad bin ‘Atha’ Al-Hujaimi, beliau berkata: Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada Syeikh Abdul Wahid bin Zaid dan beliau berkata: Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada Imam Hasan Al-Bashari, beliau menjawab, Aku pernah bertanya kepada shahabat Hudzaifah r.a, beliau menjawab: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW ikhlas itu apa, beliau menjawab: Aku pernah menanyakan tentang ikhlas itu kepada malaikat Jibril a.s dan beliau menjawab: Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada Allah Rabbul ‘Izzaah, dan IA menjawab:“IKHLAS ialah RAHASIA di antara rahasia-rahasiaKU yg KUtitipkan di hati hambaKU yg Aku cintai.”

Senin, 22 Agustus 2016

Bentuk Cinta


Kubaca ulang buku yang lama tak tersentuh di rak buku itu. Ditemani sejuk udara khas pedesaan, mata yang sesekali merasa lelah membaca ini langsung terobati dengan hijau sawah yang membentang di depan mata. Hembusan angin yang membelai lembut tanaman padi itu terasa menusuk kulit di senja kala ini. Perlahan namun pasti, matahari memenuhi takdirnya untuk tenggelam di ufuk barat. Bersembunyi lalu hilang di balik gagahnya gunung Merbabu yang masih setia ditemani gunung Merapi. 

Sayup-sayup suara adzan mulai terdengar. Kusudahi bacaanku untuk meresapi panggilan cinta, yang bersatu padu dengan suara alam dan menciptakan harmonisasi yang menenangkan jiwa dan raga. Ingin kureguk dan kurengkuh setiap cinta yang Ia tebarkan di dunia ini. Indah, cinta memang identik dengan keindahan. Seperti indahnya siluet gunung Merapi dan Merbabu dengan langit merah yang menjadi latarnya. Bukankah ini semua juga merupakan bukti cinta Nya?

Gemintang mulai nampak di luasnya angkasa. Lampu-lampu para penduduk di kedua gunung itu mulai menyala, menjadikan keduanya tetap indah di tengah gelapnya malam yang mulai melahap merahnya langit. Ia tetap tangguh dan gagah di dalam keindahannya bahkan ia selalu indah dalam kegagahannya. Kini waktunya untuk memenuhi panggilan untuk beribadah, sujud bersimpuh di hadapan Nya.

Semoga di lain kesempatan ada yang bisa kuajak untuk melihat apa yang kulihat dan merasa apa yang sedang kurasakan. Cinta, aku ingin menyadari segala bentuk cinta dari Sang Maha Cinta. Atau mungkin, kau yang kuajak menyadari cinta ternyata salah satu bentuk dari cinta Nya yang dipilihkan Nya untukku? huehue.... 

Selasa, 09 Agustus 2016

Untung 2X

Untuk mengisi banyaknya waktu luang bersama teman seperkongkowan, kami sering pergi untuk sekedar jalan-jalan. Tidak harus jauh dan ke tempat-tempat hits, yang terpenting ada suasana baru. Seperti saat hari jum'at beberapa waktu yang lalu, kami mengadakan sholat jum'at di desa lain yang sekiranya belum pernah dikunjungi. Jika ada rejeki, urusan perut pun diisi di warung-warung yang ditemui di jalan.
Pak Guru, Aku, Febri
"Kalau soto, warung di desa sebelah mantapp!!" Febri mengusulkan sebuah warung sebagai tempat makan siang, teman yang lain menyetujui. Sesampainya di warung, semua langsung memesan soto kecuali Febri sendiri.
"Gado-gado masih bu?" Tanyanya sambil melihat menu di lemari kaca.
"Oh.. Pas tinggal satu, jadi rejekimu." Jawab ibu penjual langsung meracik semua pesanan.

Setelah terhidang, segera sesendok soto masuk mulut kami untuk membuktikan penilaian Febri yang menilainya mantap. Febri sendiri segra mencicipi gado-gado pesanannya.
"Waahhh...Mantapp!!" komentarnya. Apalagi saat dia tanpa sengaja menemukan telur mata sapi di balik belantara sayur-mayur yang berserakan di piringnya. Ia langsung berucap "Istimiwiiirrr... Ndaa..."
Sedangkan kami bertiga yang memesan soto hanya mampu saling pandang, karena rasanya yang tidak sesuai harapan. Setelah dicoba dengan menambahkan sambal dan kecap untuk memperbaiki rasa, kok ya tak ada perubahan berarti. Padahal aku berharap ada perubahan instan layaknya Jason yang berubah menjadi Ranger Merah. Tanpa berkomentar, kami habiskan apa yang sudah kami pesan  walau harus memendam kekecewaan. Sampai di basecamp, segera kami lampiaskan kekecewaan kami pada Febri yang sudah mengerjai kami.

Rizal, Pak guru, Aku

Di kesempatan kedua, kami masih dengan personil yang sama kembali mendatangi warung itu. Tak mau jatuh pada lubang yang sama, kali ini kami semua memesan gado-gado sebagai menu andalan. Komentar Febri di hari pertama yang mengatakan bahwa rasanya Mantap dan Istimiwir cukup meyakinkan kami bertiga. Setelah terhidang, tanpa ba-bi-bu langsung kami sikat habis tanpa tersisa. Pulang dari warung, kebetulan Febri berboncengan denganku. Di tengah perjalanan segera ku coba sedikit meralat komentar Febri sebelumnya.
"Feb, menurutku kok gado-gadonya biasa saja to sama kaya sotonya kemarin? Gak ada yang istimewa tuh."
"Sudah, kamu diam saja. Memang rasanya biasa saja, aku kan cuma pingin ngerjain kalian. Toh aku bisa makan gratis 2x. Hahahaha..." Jawabnya tertawa puas merasa untung 2x.

Sabtu, 23 Juli 2016

Rindu

#fatwarindu
Suatu hari seorang teman mengirimkan pesan bbm.
"Mas?" Sapanya. Dari caranya menyapa yang singkat itu, serasa terselip beban berat yang sedang dialami. Saking beratnya beban itu, hanya satu kata yang mampu ditulisnya. Berbeda dengan kebiasaanya yang periang.
"Dalem.." Jawabku singkat. Sengaja kugunakan bahasa jawa agar terkesan lebih halus membalas sapaanya.

"Cara mengikhlaskan orang yang kita cintai bagaimana?" Tulisnya. Kusadari inilah beban yang sedang ia rasakan. Ia tidak sedang membicarakan pacar yang menjadi mantan. Ia sedang mencoba merangkai kembali kepingan hati yang beberapa waktu lalu tercerai-berai setelah sang ibu meninggal dunia.
"Kangen ibu?" Kubalas pertanyaan itu dengan pertanyaan.

Masih teringat jelas ketika aku dan kawan-kawan lainnya ta'ziah untuk menghiburnya. Kulihat matanya masih sembab, dengan hidung yang kemerahan. Matanya masih berkaca-kaca  sambil sesekali diusapnya air mata yang siap tumpah itu dengan tisu yang selalu dipegangnya. Beberapa kali kutangkap tawanya saat teman-teman menceritakan sesuatu yang lucu, kutangkap pula air mata yang tiba-tiba berderai saat ia teringat kenangan akan ibunya.
Kuperhatikan dalam diam wajah itu. Mencoba menerka dan meresapi apa yang sedang ia rasakan hingga terlintas bayangan jika aku sedang diposisinya. Ditinggal seorang ibu yang setia membesarkannya dengan limpahan kasih sayang yang tak terkira.

Kesedihannya seakan menular padaku. Lama tak kujawab pertanyaan itu, karena aku tak tahu harus menjawab apa.
"Dahulu kau pernah mengatakan jika wajah ibumu begitu ayu dengan senyum mengembang di wajahnya.." Akhirnya kujawab pertanyaan itu setelah teringat dengan apa yang pernah ia ceritakan.
"Ada yang mengatakan bahwa orang yang meninggal sejatinya bukan sedang pergi melankan pulang. Pulang kembali kepada Sang Pencipta, ia pulang setelah sekian lama hidup di dunia. Dan semoga wajah ayu dan senyum ibumu menjadi pertanda baik bahwa beliau benar-benar bahagia akan bertemu kembali dengan Rabb nya." Lanjutku panjang lebar dengan beberapa kali melakukan editing dalam memilih kata-kata agar mudah dipahami.

"Mungkin lagu Fatwa Rindu dari Candra Malik dapat menggambarkan rasa rindu yang dirasakan ibumu kepada Illahi." Tiba-tiba saja aku teringat dengan lagu itu, teringat dengan lirik kerinduan hamba pada Tuhan nya.
"'Mengapa yang kuingat dari perjumpaan hanyalah perpisahan?' Entah benar atau tidak  namun yang kupahami dari lirik itu bahwa awal perjumpaan dengan Nya adalah dengan berpisah dengan kehidupan dunia". Sebenarnya aku tidak terlalu paham dengan apa yang kutuliskan, namun besar harapan bahwa apa yang kutulis dapat berguna untuk menghiburnya.

"Beberapa orang yang teramat sangat mencinta dan meindu Tuhannya, tidak menganggap mati adalah akhir dari segalanya. Justru itu adalah awal perjumpaan dengan Tuhan. Dan mungkin ibumu salah satu dari orang-orang itu." Setiap jawaban yang kutulis kusertai doa dalam hati semoga jawaban itu tidak berbuah dosa atas kurang pahamnya aku dengan apa yang kutulis.

"Jadi ibuku termasuk  orang yang cinta dan rindu Gusti Allah mas?"Tanyanya.
"Aamiin... Semoga demikian. Mungkin ungkapan 'aku bahagia melihatmu bahagia' harus kau terapkan pada kali ini. Jika ibumu bahagia ingin bertemu kembali dengan Tuhan, maka kamu harus ikhlas melepasnya demi kebahagiaannya."

***
Tentang ikhlas, aku mendapat gambar dari akun IG @NUgarislucu , sebuah quotes yang ringan tapi mampu menyentil kita sebagai manusia.

Ikhlas@NUgarislucu

"Ikhlas itu mudah. Bahkan aneh jika tidak ada orang gak bisa ikhlas. Harta titipan Tuhan, kita akui milik kita, itu masalahnya." @NUgarislucu
Aku tidak menganggap ikhlas itu mudah, tapi kini ku tahu cara agar mudah mengikhlaskan sesuatu.. yaitu dengan menyadari bahwa segala sesuatu yang kita rasa milik kita sejatinya milik Allah Swt. Jika semua itu lenyap dari tangan kita, ingatlah bahwa Tuhan berhak mengambil apa yang dimiliki Nya.

Perihal kematian, aku hanya diam termenung mengingatnya. Takut akan datangnya kematian adalah perasaan yang wajar dimiliki manusia. Namun rasa siap dengan datangnya kematian hanya dimiliki oleh mereka yang benar-benar cinta dan rindu akan perjumpaan dengan Tuhan. Sedangkan aku masih takut akan kematian, walaupun wajar apakah itu berarti aku adalah orang yang tidak cinta dan tidak rindu padaTuhan? Aah... cinta.. jika kucinta pada Nya sudah pasti akan kujalankan segala perintah Nya dan menjauhi larangan Nya.. Namun faktanya banyak sekali perintah yang tak mampu kulakukan dan banyak larangan Nya yang sering kudekati. Mungkin itu bukti kurang cintanya aku kepada Tuhan Sang Maha Cinta. Lalu cintakah kalian padaNya?

Jumat, 03 Juni 2016

Tontonan Sejuta Umat


"OOoo.. Bajingan.. Anak kecil kok gak sopan ngatain orang tua" Si Kriwil protes dengan kejadian yang sedang dilihatnya. Sedangkan di waktu yang berbeda Awex mendapat giliran untuk protes. Dengan ekspresi gemas sambil ngebanting bantal doi bilang benci dengan peran Adriana. Yoi, mereka sedang memprotes adegan sinetron Anak Jalanan.

Ane bener-bener heran dengan polah tingkah mereka. Tampang preman tapi selera hiburan sinetron, bahkan sampai dibuat gemas seperti itu. | Emang ada yang salah? | Enggakkk...Gak ada yang salah., selera orang kan beda-beda. Wong aku sendiri masih seneng nonton kartun. Tapi gak gemas-gemas seperti itu juga kaleee... kok malah kaya ibu-ibu huehue... Eh..eh elu bilang suka dan nonton itu wajar lho. Lha kalau bilang gak suka tapi diam-diam ngikuti kan khampret namanya. | Emang ada? | Adaaa.... temen ku si Besong, yang perawakannya berotot kekar, kulit hitam, rambut semiran. Perawakan sangar membuatnya jaim mau nonton sinetron khususnya Anak Jalanan. Tiap kali nonton, bawaannya cuma mau mencibir melulu. Komentarnya seperti ketua Anti Sinetron Garis Keras Indonesaia gitu..meyakinkan dan berapi-api.. Tapii...pas uda mulai iklan, ditungguin ampe iklannya abis. gak boleh ganti chanel. muahahaha... 
(Dari kiri): Besong, Kriwil, Cah Ganteng, Heri
Motif intrinsiknya apa sih? (cie ada kata ilmiah yang gua sendiri gak paham maksudnya ciee..)  muahaha.. Bilang gak suka tapi nonton, nonton tapi  ngehina. mau lu apa sih? Mbo gak usah malu-malu gitu.. wong ngaku suka sinetron juga gak bakal dikebiri kok. Ngomong-ngomong aku kok gak nemuin daya tariknya ya? menariknya dari sinetron itu apa sih? Kok sampai-sampai keponakanku beserta komplotannya yang masih TK bisa fasih menyanyikan lagu opening sinetron itu. Menurutku sebagai pemerhati film, sepertinya gak ada yang spesial, jalan cerita biasa, mudah ditebak, lucu juga kagak. Tapi kok ya diterima semua umur..?


Dulu pas aku maen ke rumah si Ratna, ngobrol berdua di ruang tv dan bapaknya lagi ke luar kota sedangkan ibunya di kamar di lantai atas... Ehm...pas kan momentnya? muahaha.. Tiba-tiba ibunya turun ke tangga lalu tanya sama anaknya "Na, lanjutan cerita si Boy gimana? Bapakmu sms nanyain nih ." Duafuuuqqq... sampai segitunya ya efek yang ditimbulkan dari sinetron ini? Ke luar kota saja masih sempet-sempetnya nanyain sinetron.. Pasti bapaknya punya Kartu Anggota Anak Jalanan. hiahiahia.. Bener-bener tontonan sejuta umat. Anak TK, remaja, dewasa, lansia semua suka. Mungkin akan ada saatnya di mana sinetron ini ditonton bersama dengan layar tancap.

Jumat, 13 Mei 2016

Masalah Buat Lu?

Banser, Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama. Dari namanya saja sudah bisa ditebak kegunaanya yang memang serbaguna.huehue... Organisasi yang kerap melakukan pengamanan gereja saat natal tiba ini sudah kenyang dengan tetek bengek pelabelan kapir dsb. Dan belakangan ini banser kembali mendapat sorotan saat ikut andil dalam prosesi pemakaman seorang uskup gereja  Mgr Hilarius Moa Nurak SVD di Bangka Belitung.

Banser mengangkat peti seorang uskup
Foto yang diunggah Leonardus Sjarief Widjaja di akun facebooknya ini dengan keterangan foto "Peti jenazah Mgr Hilarius diusung o pemuda Ansor Babel. Bukan main indahnya kebersamaan umat Allah yang notabene bangsa nusantara...," banyak mendapat respon positif dari umat Katolik yang menganggap hal tersebut sebagai bagian toleransi beragama. Dan seperti biasa mendapat cemoohan dari sebagian kalangan umat Islam sendiri yang dianggap sebagai pendangkalan aqidah.


Di pulau Kei Maluku, toleransi beragama juga masih bisa dirasakan dengan hangat. Hafiedz Khaulani Uar, mengunggah sebuah foto seseorang yang sedang mengangkat semen. Menjadi hangat diperbincangkan, karena semen yang diangkut pemuda berkalung salib itu akan digunakan untuk membangun sebuah masjid. Seperti keterangan foto yang ditulis Hafiedz "Beta mau kastau par Dunia klo kemaring TGL 1 mei 2016 kaka laki laki yang pake kalung Salib ni dia pikul semen dari pagi hari sampai malam. Knpa sampe bta mau kastau par dunia?? karna dia pikul semen ini untuk pembangunan Masjid di Kota Tual Maluku.....,"

Indahhhhnya.. Guyub rukun ditengah perbedaan. Mungkin bagi sebagian umat islam yang merasa paling Islam itu tuh, menganggap foto di atas sebagai bagian kristenisasi. ngahahaha.. Orang kok sukanya mencari kesalahan orang lain. Merasa paling benar, paling lurus, paling Islam, paling dekat dengan Tuhan.. Merasa dekat dengan Tuhan kok kebanyakan khawatir?.. muahahaha...

Sudah ah, malas mau nulis panjang lebar. Menurut kalian gimana? Masalah buat lu?

Minggu, 01 Mei 2016

Uuasyuu Buanggeett

Asu banget memang.. Astaghfirullahhal adzim.. Maafkan hamba yang memulai tulisan ini dengan misuh Ya Allah.. Maaf ya Lur, tetapi pembahasaan kali ini memang tidak jauh dari unsur asu. Ada beberapa berita yang menghebohkan Netizen mengenai hewan ini.

Asu di Peru

Pertama.. Mengutip berita dari akun IG @indozone, seorang siswi di Peru bernama Daniela Segura Morales menuai pujian dari para netizen karena kebaikannya menolong seekor anak asu dari siraman air hujan dengan cara membungkukkan badan dan memeluknya. Foto tersebut diambil oleh seorang pejalan kaki lalu diunggah ke akun Facebook. Foto itu diunggah dengan keterangan "Melihat orang yang masih memiliki perhatian kepada binatang membuatku sangat bahagia." Tercatat sekitar 205.000 kali foto itu disaksikan netizen dan ribuan komentar bernada pujian tertulis untuk Daniela. 

Abdu L Wahab dengan seekor Asu

Kedua, kejadian serupa juga terjadi di Indonesia tepatnya di bumi Papua. Abdu L Wahab yang diketahui dari keterangan salah satu fotonya di tugaskan oleh PPM ASWAJA, LDNU dan juga SARKUB untuk membantu dakwah dan pendidikan di papua ini memposting foto dirinya sedang menolong asu di akun facebook miliknya.
"Kasihan sekali anjing ini. Tubuhnya banyak sekali luka dan seperti sangat kelaparan. Tadi aku ajak ke pondok dan sedikit aku obati dan kasih makan. Walaupun najis tapi kata guruku "Puncak Dari Agama Adalah Cinta" Tulisnya dalam keterangan foto

Akan tetapi lain di Peru lain pula di Indonesia. Jika di Peru Daniela menoreh pujian dari netizen atas aksinya menolong seekor asu, Abdu L Wahab di Indonesia tak sedikit menuai cibiran hanya karena ia seorang Muslim. Bagi agama Islam, asu adalah binatang najis yang apabila menyentuhnya maka harus bersuci dengan tata cara tersendiri.

Komentar negatif netizen
Seperti foto di atas yang juga diambil dari akun Abdu L Wahab, seorang netizen mengatakan bahwa memegang asu tidak diperbolehkan apapun alasannya, bahkan Abdu L Wahab dianggap sebagai penghina Islam. Namun apakah demikian ajaran dalam Islam? Abdu L Wahab pun kembali menceritakan kronologi dan juga menjelaskan alasannya menolong seekor asu walau ia seorang muslim yang bisa dibaca di Santri Penolong Asu.

"Puncak Dari Agama Adalah Cinta" itulah salah satu hal yang mendasari alasan Abdu L Wahab menolong asu. Dan menurutku apa yang dilakukan nya adalah suatu hal yang memang diajarkan dalam Islam. Tolong-menolong, berbagi kebaikan yang menembus batasan agama, ras, suku, bangsa, hewan, tumbuhan, manusia. Dan bagi orang yang mengkritik aksi Abdu L Wahab, bahkan sampai menuduhnya menghina Islam ketahuilah bahwasanya mereka orang yang sebatas merasa islam dan tidak mempunyai ruh islam. Uassyuu Buangett kan muahaha.. kenapa aku jadi ikut-ikutan ya? ngahaha

Rabu, 20 April 2016

Curhat Tong Sampah


Ini Aku
Kita bahas kegalauan tong sampah, sebutan untuk orang-orang yang dipercaya sebagai tempat curhat. Kenapa tong sampah, karena ane sering merasa demikian. muahahaha...

Di kalangan anak muda, galau sudah menjadi bagian identitas diri yang tidak bisa dipisahkan. Tak lengkap masa muda jika tidak merasakan apa itu galau. Dan galau identik dengan curhat, sebuah proses peredaman rasa lara hati dan mumetnya pikiran agar kembali normal seperti biasa. Galau kan emang banyak gak normalnya.

Perihal curhat sendiri ternyata semakin rumit, karena tidak setiap orang mau diajak curhat atau bahkan orang yang galaupun harus pilih-pilih siapa yang pas untuk diajak curhat. Fenomena ini juga didukung dengan quotes yang berbunyi "Kebanyakan orang bertanya tentang apa masalahmu bukan karena mereka peduli, tapi hanya sekedar ingin tahu.". Sebuah quotes yang mengikis kepedulian seseorang. Mereka yang dengan kepeduliannya ingin bertanya tentang masalah yang menimpa temannya, menjadi pihak yang minder dengan berpikiran "Jangan-jangan kalau aku tanya masalahnya, malah dikira sebagai orang yang 'sebatas ingin tahu'. Bukan karena benar-benar peduli. ah aku pura-pura gak tahu saja lah." Satu kesempatan curhat atau mungkin kepedulian mulai hilang karena sebuah quotes yang dijadikan dalil anak muda jaman sekarang.

Sikap apatis atau masa bodoh ini juga dirasakan para tong sampah, orang yang kepeduliannya mulai tersakiti. Sekilas quotes di atas ada benarnya di tengah dunia modern yang perlahan memang menghilangkan rasa peduli di hati para manusianya. Dan dampak buruk ini sepertinya mulai menjangkiti jiwa ragaku. Ane sering berpikiran "Kalau dia butuh, biar dia yang ajak cerita. Ane mah gak mau nanya-nanya, ntar disangka kepo atau mau nyampurin urusan orang lagi.  Kalau dia percaya sama ane, gak perlu ditanya dia juga bakal ngajak curhat". Lagi-lagi, sekilas pemikiran ini ada benarnya, hanya saja tanpa disadari rasa kepedulian kita ternyata semakin memudar nyaris hilang. Kita tidak lagi memperdulikan orang lain malah ingin diperdulikan sebagai 'orang yang dipercaya'. Kalau masih bingung dibaca lagi pelan-pelan ya.. huehue..

Kiri: Kamu Kanan: Aku

Selain itu, ada juga kekhampretan dari mereka yang ngajak curhat. Khampret saat mereka percaya sama kita sebagai pendengar yang baik. titik. Mereka hanya butuh didengar, tidak lebih. Saat kita mencoba memberi nasehat sebagai solusi, mereka dengan berlagak sok kuat menolak seakan tidak butuh atau malah menganggap nasehat sebagai polusi tambahan. Saat seperti itu ane merasa seperti tong sampah. Menerima curhatan sampah-sampah orang lain, dan setelah kita coba membantu mendaur ulang, eh tidak diterima. Gak dihargai bener ternyata. Muahahaha.... Khuamprueettt.... Pingin banget bisikin di telinga mereka "Elu, cuma mau didenger? Curhat sama tiang listrik geh!"
Memang benar otak orang yang galau itu tak mampu berpikir jernih, tapi bukankah karena hal itu kita sebagai tong sampah yang baik mencoba membantu memberi nasehat, agar sampah-sampah mereka bisa didaur ulang. Jadi seharusnya ada pula quotes yang berbunyi "Kebanyakan orang ngajak curhat kamu hanya sekedar ingin di dengar, bukan untuk dinasehati"

Ada pula yang tidak kalah khampretnya. Saat mereka bilang siap dan mampu menjalankan nasehat kita, tapi nyatanya tidak pernah dilakukan. Setelah itu datang lagi ke kita dengan sampah curhat yang sama dan meminta solusi lain. Sebenernya yang gila siapaaaahhhh? Mbok ya menghargai tong sampah, wong kami ini juga meluangkan waktu dan pikiran untuk setiap sampah kalian. Tak jarang kami ikut pusing dengan sampah-sampah itu, malah bikin mumet..

Tolong dibantu yaa...
Ya wis lah, kalian para tong sampah. Jangan takut dianggap kepo atau menyampuri urusan orang ya! Jika kita benar-benar masih peduli, tanyakan masalah yang menimpa temanmu dan bantulah mereka bangkit dari genangan keputus-asaan. Kalau kita benar-benar ikhlas, kita tak akan peduli mau dicap kepo atau yang lainnya. Sebagai sesama tong sampah jangan menyerah, tolong dibantu yaa... Bim.. Sala.. Bim.. Jadi apa.. PROKK..PROOK..PROOKK...


Rabu, 23 Maret 2016

Cabe-cabean Jahat

Sorry salah
Akhir-akhir ini Simbok menjadi orang yang kerap melihatku meneteskan air mata, bahkan sampai menyaksikan sendiri tanganku yang gemetar tak berdaya. Meski begitu  beliau diam tak mengucapkan sepatah kata. Hanya menggelengkan kepala sebagai ekspresi ketidakpercayaan atas apa yang dilihatnya.

Apa mau dikata, sambal ini memang pedas terasa. Sambal yang kubuat sendiri dari cabe-cabean segar (sesuai arti yang sebenarnya) diulek dengan campuran bawang putih, garam dan sedikit kecap ini benar-benar dapat membuat efek yang luar biasa di lidah bahkan sekujur tubuh.
Sambal Bawang raossari8.wordpress.com
Efeknya cukup beragam. Mata berkunang, kepala ubun-ubun terasa berat, wajah memerah berkeringat, meneteskan air mata hingga keluar dari hidung, lidah panas, tangan gemetar, perut yang menghangat dan membuat tubuh sempoyongan jika berjalan.
Simbok mungkin sedang malas mewejangku yang gemar cabe-cabean. Pernah aku ketangkap basah pergi ke WC di tengah malam, yang dikiranya karena efek sambal. Padahal emang karena cabe-cabean sih. huehue.. Lha wong simbok sendiri yang selalu menyediakan cabe-cabean segar, kalau tak manfaatin kan ya wajar.

Kegemaran mengkonsumsi ektra sambal ini memang sudah menjadi rahasia umum bagi teman-teaman seperkongkowan. "Jangan berlebihan Ro. Yang berlebihan itu tidak baik" Pesan Mas Yud suatu hari yang melihatku tampak kewelahan menyantap sambal. Lain lagi dengan Udin dan Alwi yang terang-terangan mengatakan kalau caraku menikmati sambal memang membuat mereka berdua pingin mencicipi juga.

Di sini letak kesetiaanku pada cabe-cabean diuji. Aku bisa merasa betapa air liurku ingin menetes saat melihat cabe-cabean segar. Ingin sekali kunikmati segala daya pikatnya, merasakan setiap efek nikmat setelahnya akan tetapi juga harus ingat "Yang berlebihan itu tidak baik". Sudah dulu ya, sepertinya kecirit nih. muahahaha....

Senin, 29 Februari 2016

Alasan Mencukur Kumis


"Hemmm... Ya... Baik..". Gua sedang ngobrol dengan hati gua sendiri. mencoba memecahkan masalah dengan pertimbangan hati.
***********
Ada yang punya obat sakit kepala? Gua sedang merasa nyut-nyutan setelah mendengar pengakuan mengejutkan dari seorang tante-tante yang masih tetangga, walau jauh. Setelah ngalor-ngidul ngobrolin bisnis ( muahahaha.... pengangguran yang sok-sokan ber-uang ngrembuk bisnis). Entah mengapa tiba-tiba obrolan nyrempet urusan jodoh.

"Rumah segede itu mau buat apa?" tanya nya. Kebetulan kami sedang ngobrol di emperan tetangga depan rumah gua. Bukannya apa-apa, gua cuma udah tahu obrolan ini bakal ke mana.
"Buruan cari istri!" lanjutnya.
Nah loh, bener kan. Gua hafal betul trik basa-basi mengorek informasi perihal siapa pengisi hati. Langsung saja gua keluarin seribu jurus memutar balikkan saran. Wong si tante ini juga janda je. Tapi ya bentar, gak usah suat-suit, cia-cie gitu. Jomblo dan janda ngobrol berdua bukan hal yang tabu kok. muahaha...

Sekian lama saling lempar serangan perihal jodoh. Obrolan kembali mengalir tenang, hingga sampai pada pertanyaan yang tak kalah memicu adrenalin.
"Umurmu berapa to Le?"
"23 Mbak"
"Ha?" Cuma itu kata yang keluar sambil tiba-tiba meluruskan tulang belakang sebagai ekspresi terkaget. Kenapa pula doi kaget? Ini nih, waktu di mana prasangka yang telah lama disangka kan akan menemui sebuah titik terangnya.
"Kenapa? Emang mbo kira aku umur berapa?" Gua pancing saja sekalian. Sapa tau doi bakal bilang "Oh.. Tak kira umurmu 17, kok keliatan masih muda" muahaha.. Dengan harap-harap cemas dan dengan sedikit demi sedikit menguatkan hati untuk mewaspadai kemungkinan terburuk, akhirnya keluar juga jawabannya.

"Tak kira umurmu 27" Jawabnya dengan tawa lepas.. 
Settannn... muahahaha.. Kalau didramatisir, gua ibarat bawang putih yang sedang ditertawakan ibu tirinya. Gua sakkiittt.. Ngahahaha...

Pada saat itu juga, gua langsung teringat simbok (ibu gua) yang dengan riang gembiranya pernah ngobrol sama orang lain dengan mengatakan "Taro itu memang usianya masih muda, tapi wajahnya sudah tua" DYERRRR.... wat de faq. Jika didramatisasi akan elok jika tiba-tiba diiringi backsound lagunya Nidji.

Dulu aku kau puja
Dulu aku kau sayang
Dulu aku sang juara
Yang selalu engkau cinta
Kini roda telah berputar

Dan saat lagu itu diputar, gua sedang lari-lari dengan linangan air mata dan di slow motion. Khampret sekali..

Sebagai seorang simbok yang baik hati, seharusnya simbok itu sering-sering melempar pujian buat anaknya, itung-itung promosi biar anaknya cepet laku. Lha kok malah sebaliknya? Tapi sebagai anak yang baik hati, gua selalu berprasangka baik. Mungkin simbok melakukan itu supaya menemukan jodoh yang siap menerima kekurangan anaknya.. | Muahahaha... cie mengibur diri sendiri ciee... | Cia-cie matamu sempal..
*****
Malam harinya gua sedang merenung di kamar. Memandang cermin dan sesekali mengangguk-anggukkan kepala setelah gua sadari sebenernya gua ganteng.. huehue..
"Hemmm... Ya... Baik.." Malam itu kuputuskan memotong kumis yang sudah memanjang dan bikin risih gua sendiri. Gua masih gak percaya wajah gua setua itu. Ini pasti gara-gara kumis gua.
"Mampus kau kumis, gua potong lu sampai tak bersisa. muahaha....."

Kamis, 21 Januari 2016

Umbel

Jarang sekali ane sarapan dengan konsentrasi penuh seperti ini. Sesekali kuusap peluh yang mengucur di kening hingga umbel (ingus) yang mulai naik turun lubang hidung. Kali ini pembahasan memang tidak jauh dari umbel. Maka dari itu persiapkan kantong plastik jika anda mudah muntah. Jika setelah membaca artikel ini anda merasakan pusing, mual, mata merah, gegar otak hingga pendarahan segera hubungi dokter.

Inhaler
Belum lama ini ane mengalami beberapa komplikasi penyakit ringan, mata panas, batuk ringan, bersin, hingga umbelen yang paling mengganggu. Sedikit-sedikit ane harus mencari tempat untuk mengeluarkan umbel. Tak kalah mengganggu saat umbel mulai bikin hidung mampet. Inhaler sudah tak mempan memberi rasa plong di hidung. Tapi dari pengalaman yang sudah-sudah, ada satu kebiasaan yang ane perhatikan. Di mana dari kebiasaan itu, umbel yang menutup lubang hidung bisa dengan mudah lumer. Iya lumer, seperti keju yang lumer, hanya saja ini berwarna putih. Nah coba bayangkan. muahahahaha...

Oke, langsung saja ane kasih tahu gimana cara ampuh bikin hidung mampet kembali plong. Cukup mudah, enak, menyenangkan dan mengenyangkan. Ya mengenyangkan, cukup dengan makan makanan berkuah panas ditambah sambal. Setidaknya ini sudah ane coba dan terbukti berhasil. Seperti pengalaman kemarin saat sarapan soto ayam dengan ekstra sambal. Wajah memerah dengan keringat mengucur, rasa panas di lidah yang merambat naik melumerkan umbel di hidung.

Ada 2 pilihan yang bisa diambil, saat umbelmu tiba-tiba mencair saat makan. Pertama, segera hentikan makan lalu pergi ke toilet untuk menguras umbel yang siap dibuang. Ada resiko yang harus diambil dari cara pertama. Beberapa orang mengalami penurunan selera makan jika harus makan lalu diselingi kegiatan lain. dalam hal ini diselingi pergi mengeluarkan umbel di toilet. Atau kedua, tetap makan dan menelan umbel yang lumer dari saluran hidung ke tenggorokan. Ane pilih kedua, itung-itung menambah lauk dan mempertahankan selera makan. muahaha... hueekk. ennaakkk.....

Ingus umbel
Selamat mencobaa...

Rabu, 20 Januari 2016

#PrayForPray

Secara bertahap Ane mau belajar menyikapi perbedaan. Di mana perbedaan menjadi penyelaras hidup, menjadi warna indah tersendiri dalam hidup. Perbedaan tak perlu disikapi dengan nyinyir, menganggap pendapat pribadi benar dan yang beda pendapat pasti salah. Tak perlu kita merampas kewenangan Tuhan Yang Maha Benar, karena yang kita yakini benar belum tentu benar di hadapan Tuhan. Berbeda dan saling menghormati, itu intinya. Jikalau harus menegur atau meluruskan yang salah, maka lakukan dengan langkah yang benar.

Di jagat dunia maya, perbedaan pendapat tak bisa dihindari. Berteman dengan kalangan yang lebih luas, dengan perbedaan yang semakin luas pula, namun belum tentu mendatangkan cara pandang yang luas. Menilai suatu permasalahan dari satu sisi lalu menganggap pandangan dari sisi lain adalah salah. Ini menjadi masalah baru yang banyak ditemui. Seperti saat peristiwa bom Thamrin kemarin.

#PrayForJakarta
Seperti sebelumnya saat terjadi Bom Paris, muncul kalangan yang sok penting melarang hastag #PrayForParis. Pelarangan senada juga terjadi saat bom Thamrin. Muncul larangan dari segelintir orang yang menganggap #PrayForJakarta adalah pengalihan isu dari kasus Freeport atau kasus-kasus busuk lainnya. Menjadi 'SOK' karena kalangan itu mengingatkan dengan nyinyir seolah orang yang menggemakan #PrayForJakarta adalah kumpulan orang yang melupakan (teralihkan dari) kasus busuk Freeport. Lagi-lagi rasa trenyuh, simpati bahkan empati disalah artikan sebagai tindakan sia-sia. Ane jadi mikir, mungkin mengucapkan Innalillahi untuk peristiwa Thamrin dilarang pula. Gendeng.

Menjadi aneh ketika mereka yang menolak #PrayForJakarta, yang merasa tak teralihkan dari kasus Freeport malah asik (mungkin teralihkan) mendendangkan #KamiTidakTakut , #KamiNaksir atau bahkan tagar-tagar lebai yang seakan lupa ada korban aparat maupun warga sipil meregang nyawa. Jangankan mengucapkan istirja bela sungkawa, mungkin mereka lebih asik tertawa menganggap aksi teror itu sebagai lelucon yang pantas ditertawakan. Lucu matamu sempal..

Mereka penolak #PrayForJakarta, sepertinya kurang sadar dengan tindakannya. Tidak sadar jika melakukan hal yang sama. Sama-sama hanya memberi perhatian tanpa tindakan lebih lanjut. Di satu kalangan memberi perhatian pada bom Thamrin, di kalangan yang lain memberi perhatian pada Freeport. Sekali lagi, sama-sama HANYA MEMBERI PERHATIAN, kenapa harus nyinyir perhatian yang dilakukan orang lain?

#PrayForPray 

Rabu, 13 Januari 2016

Boyolali Semakin Tersenyum #2

Aaahhh... ada saja bangunan-bangunan baru berdiri di kota kecil Boyolali ini. Setelah sebelumnya area perkantoran Kabupaten Boyolali dipindah dan kini mempunyai alun-alun kota, yang bisa kalian baca di sini Boyolali Semakin Tersenyum #1 . Ternyata hal itu bukanlah akhir dari pembangunan ruang publik di Kota Susu ini. Memasuki akhir tahun 2015, pembangunan kota terpantau menonjol. Bahkan hingga awal tahun 2016 bangunan setengah jadi terus dilanjutkan. Hal ini juga didukung dengan terpilihnya kembali Seno Samudro memimpin Boyolali. Berikut akan kubagi beberapa pembangunan yang sedang dilakukan dan yang 'katanya' akan segera dilakukan di kota mungil ini.

1. Simpang Lima
Patung Arjuna Wijaya yang menjadi ikon di simpang lima Boyolali. (Mufid Aryono/JIBI)

Bertempat di depan taman Kridanggo, pembangunan simpang lima harus memakan beberapa bangunan di sekitarnya. Diberitakan pula pembangunan simpang lima ini memakan biaya hingga Milyaran rupiah. Hingga saat artikel ini di tulis pembangunan Simpang Lima masih dalam tahap penyelesaian.

2. GOR (Gedung Olah Raga)
Bakal GOR tampak dari barat
Bakal Gor tampak dari utara
Dari sumber katanya, sebuah gedung baru berbentuk melingkar juga berdiri di daerah Ngebong, tepatnya di pasar burung ngebong akan dibangun GOR (Gedung Olah Raga). Lebih jelasnya beberapa ratus meter sebelah selatan simpang lima. Katanya.. gedung ini akan menjadi GOR termegah se-Jateng. yah kita tunggu saja kelanjutannya.

3. Taman Bermain
sumber foto (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Melipir ke timur dari bakal bangunan GOR Boyolali yang masih dalam tahap pengerjaan, sebuah taman yang baru saja rampung dibangun dengan nama TAMAN PANDANALAS menjadi pemandangan baru. Taman ini terpantau belum diresmikan dan masih terpampang himbauan DILARANG MASUK. Namun sudah banyak dikunjungi warga, bahkan terlihat tukang parkir bekerja di sana. Semoga tak ada kerusakan saat peresmian nanti.

4. Kebun Binatang
Bakal kebun binatang mini di Boyolali
Jangan lupakan nasib para satwa yang berada di belakang Taman Kridanggo. Kabarnya satwa di sana akan segera dibuatkan tempat baru di sebelah barat Rumah Dinas Bupati Boyolali (ex Kantor Kabupaten). Dari penyelidikan penulis, memang sedang dibangun jalan setapak yang bisa jadi akan digunakan untuk memudahkan pengunjung Kebun Binatang suatu hari nanti.

5. Lapangan Tenis
Sebuah komplek setengah jadi telah berdiri menggantikan Taman Poncobudoyo, dari pantauan penulis telah terbangun lapangan tenis. Sebelum dirubah menjadi kompleks olah raga, taman ini kurang terawat walau terbilang masih baru. Dibangun tahun 2010, taman ini kerap disalahgunakan oleh muda-mudi yang kerap melakukan aksi pesta miras. Dengan dialih fungsikannya taman tersebut warga memberikan sambutan hangat.
 
6. ISU

Ini bukanlah sebuah nama bangunan. Melainkan kabar yang tidak jelas asal-usulnya dan tidak terjamin kebenarannya namun bisa juga jelas dan terjamin kebenarannya dan tetap asik diperbincngkan. huehue Ada kabar yang menyebutkan bahwa akan dibangun sebuah komplek taman dan hutan dengan anggaran sampai 15M, yang diklaim merupakan duplikasi Kilimanjaro dan air terjun Niagara yang akan di bangun di sekitaran komplek Kabupaten. Ada pula kabar akan dipindahkannya Stadion Pandanarang Sonolayu.

Eitss.. tunggu.. belum selesai.. Ada juga yang tak kalah heboh adalah 'rumor' akan dibangunnya Bandara Internasional di Boyolali. Lho bukannya Boyolali sudah punya Bandara Adi Sumarmo? | Kabar yang saya dengar Adi Sumarmo akan dialih fungsikan menjadi Lanud (Pangkalan Udara Militer) TNI AU, dan akan membangun Bandara Internasional baru. Dengan demikian Boyolali akan mempunyai bandara internasional untuk sipil dan Lanud yang tidak dimiliki semua kota.

Semua artikel di sini tidak untuk dipercaya mentah-mentah, tidak pula untuk ditolak mentah-mentah. Pokoknya kita tunggu dan kita dukung setiap langkah yang ditempuh Boyolali untuk terus maju. Dan himbauan untuk masyarakat khususnya warga Boyolali sendiri, untuk menjaga segala ruang publik yang telah dibangun. Menjauhkan dari aksi vandalisme yang mengotori dan merusak pemandangan kota. Berperilakulah seperti warga yang gemar piknik, yang tahu apa itu elok dan indah. Dukung dan ciptakan Boyolali Tersenyum ( Tertib, Elok, Rapi, Sehat, Nyaman untuk Masyarakat).