![]() |
Introvert |
Pada akhirnya, aku termenung memikirkan pertanyaan yang dilemparkan teman dekatku, Navira Ambar Sari. Teman dekat yang kukenal dari teman dekat lainnya, Ratna Dwiastuti. "Kamu kok diam terus to, Mas?" tanyanya dengan aksen Gresik. Pertanyaan yang cukup sering kudengar darinya. Pertanyaan yang kemudian menimbulkan pertanyaan lain di benakku, "Mengapa dia menanyakan hal itu?"
Setelah menempuh waktu cukup lama untuk melamun, ada beberapa kemungkinan yang sepertinya berkaitan dan cukup mendasar untuk menjawab pertanyaan itu.
Pertama, sibuk. Saat aku berdiam diri, maka aku sedang sibuk berpikir. Saat terlalu asik berpikir, itu berarti banyak persoalan yang membutuhkan jawaban-jawaban yang semakin asik direnungkan. Walau pengangguran, sepertinya otakku tidak ingin menganggur. huehue.. Jika itu saja tidak cukup, maka ada kemungkinan lainnya.
Kedua, Menjadi diri sendiri. Pada dasarnya memang aku seorang introver, suka menyendiri dan sedikit tertutup. Dengan kata lain, jika saat bersamanya aku menjadi pendiam, itu berarti aku sedang menjadi diriku sendiri atau memperlihatkan sifat asliku. | Apa itu berarti saat berkelakuan asik dan konyol, kau sedang menjadi orang lain? | Tidak, aku menganggapnya proses membuka diri. Aku sadari menjadi tertutup tak selamanya menyenangkan. Membuka diri, menambah pertemanan, mengenali berbagai macam watak dan kepribadian seseorang ternyata cukup menyenangkan bahkan sangat menyenangkan.
Lagi-lagi aku menyadari sesuatu. Diam-pun ternyata dapat menarik perhatian, dalam hal ini, perempuan. Kembali pada pertanyaan "Mengapa dia menanyakan hal itu?". Kira-kira apa yang dipikirkan Navira Ambar Sari? Kehilangan sosok asikku atau malah menemukan sifat asliku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar