Minggu, 11 Januari 2015

Antara Kejemuan dan Kagetan

Sebagai warga negara yang baik sudah seharusnya gue memberikan sedikit nasehat dan saran yang tak berguna ini untuk kalian semua. Nasehat untuk jangan menjadi orang yang kagetan. Orang yang dikit-dikit kaget, lihat ini kaget lihat itu kaget seperti halnya orang yang tidak pernah melihat luasnya dunia. Dan virus kagetan ini telah terindikasi mulai menyebar di Indonesia baru-baru ini.

Masih ingat dengan berita polwan cantik? tukang tambal ban cantik? Satpol PP cantik atau mungkin penjual getuk cantik? pilot berjilbab cantik? Baru-baru ini mulai muncul berita baru mengenai lurah cantik. Gue kurang paham mengapa kecantikan itu harus dibesar-besarkan sedemikia rupa. Gue ingetin ya, kecantikan tidak hanya bisa dimiliki oleh mereka yang berlimpah harta, jadi jangan kaget seolah-olah wajah rupawan yang dimiliki oleh orang-orang kaum menengah ke bawah adalah suatu hal yang tidak biasa, cenderung luar biasa dan patut untuk dilebih-lebihkan. Itu hal yang wajar meennn... Tuhan itu Maha Adil, memberikan wajah menawan kepada siapa saja yang Ia kehendaki.

Sebenernya gue juga heran, perasaan tampang gue ini gantengnya gak ketulungan. Tapi kenapa tidak pernah tersorot media-media alay? apa karena tampang gue kurang alay? | muahaha... ganteng darimana? gue saja udah operasi mata 2x liat muka loe tetep aja butek. ngahaha |

Ya sudah agar kalian tidak lagi menjadi orang-orang yang terjangkit virus kagetan, gue kasih nih foto-foto mereka supaya kalian terbiasa melihat wanita cantik dan gak kaget lagi saat melihat kecantikan kaum Hawa yang tersebar dipinggir-pinggir jalan.

tambal ban cantik

pilot tempur cantik

penjual getuk setelah dimakeup

penjual getuk sebelum dimakeup

pilot komersial cantik

polwan cantik


satpol pp cantik


TNI cantik

Lurah cantik


Atau analisis gue yang lain, yang lebih positif. Sepertinya ini bukan virus kagetan tapi kejemuan cara pandang. Seperti orang kota yang terkagum-kagum melihat tumpukan terasering persawahan di perdesaan, yang merupakan hal biasa bagi warga desa karena setiap hari melihatnya. Seperti orang desa yang terkagum-kagum melihat bangunan perkantoran yang menjulang tinggi yang tak pernah ditemui di desa padahal menurut sebagian orang kota, kantor adalah tempat yang menjemukan.

Mungkin inilah yang terjadi pada orang-orang kota. Mereka terbiasa melihat pegawai kantoran cantik dengan polesan makeup dan wangi parfum yang menyeruak, blazer serta rok mini. Mereka bosan dengan itu semua dan mungkin perlu sesuatu yang berbeda dengan apa yang setiap hari mereka saksikan di kantor. Dan sesuatu yang beda tersebut adalah berupa kecantikan natural yang dimiliki wanita pekerja keras (hidup keras dijalanan) . ah embuhlah.. menurut gue sah-sah saja mengagumi kecantikan tetapi jangan sampai melebih-lebihkannya

Tidak ada komentar: