Selasa, 09 Agustus 2016

Untung 2X

Untuk mengisi banyaknya waktu luang bersama teman seperkongkowan, kami sering pergi untuk sekedar jalan-jalan. Tidak harus jauh dan ke tempat-tempat hits, yang terpenting ada suasana baru. Seperti saat hari jum'at beberapa waktu yang lalu, kami mengadakan sholat jum'at di desa lain yang sekiranya belum pernah dikunjungi. Jika ada rejeki, urusan perut pun diisi di warung-warung yang ditemui di jalan.
Pak Guru, Aku, Febri
"Kalau soto, warung di desa sebelah mantapp!!" Febri mengusulkan sebuah warung sebagai tempat makan siang, teman yang lain menyetujui. Sesampainya di warung, semua langsung memesan soto kecuali Febri sendiri.
"Gado-gado masih bu?" Tanyanya sambil melihat menu di lemari kaca.
"Oh.. Pas tinggal satu, jadi rejekimu." Jawab ibu penjual langsung meracik semua pesanan.

Setelah terhidang, segera sesendok soto masuk mulut kami untuk membuktikan penilaian Febri yang menilainya mantap. Febri sendiri segra mencicipi gado-gado pesanannya.
"Waahhh...Mantapp!!" komentarnya. Apalagi saat dia tanpa sengaja menemukan telur mata sapi di balik belantara sayur-mayur yang berserakan di piringnya. Ia langsung berucap "Istimiwiiirrr... Ndaa..."
Sedangkan kami bertiga yang memesan soto hanya mampu saling pandang, karena rasanya yang tidak sesuai harapan. Setelah dicoba dengan menambahkan sambal dan kecap untuk memperbaiki rasa, kok ya tak ada perubahan berarti. Padahal aku berharap ada perubahan instan layaknya Jason yang berubah menjadi Ranger Merah. Tanpa berkomentar, kami habiskan apa yang sudah kami pesan  walau harus memendam kekecewaan. Sampai di basecamp, segera kami lampiaskan kekecewaan kami pada Febri yang sudah mengerjai kami.

Rizal, Pak guru, Aku

Di kesempatan kedua, kami masih dengan personil yang sama kembali mendatangi warung itu. Tak mau jatuh pada lubang yang sama, kali ini kami semua memesan gado-gado sebagai menu andalan. Komentar Febri di hari pertama yang mengatakan bahwa rasanya Mantap dan Istimiwir cukup meyakinkan kami bertiga. Setelah terhidang, tanpa ba-bi-bu langsung kami sikat habis tanpa tersisa. Pulang dari warung, kebetulan Febri berboncengan denganku. Di tengah perjalanan segera ku coba sedikit meralat komentar Febri sebelumnya.
"Feb, menurutku kok gado-gadonya biasa saja to sama kaya sotonya kemarin? Gak ada yang istimewa tuh."
"Sudah, kamu diam saja. Memang rasanya biasa saja, aku kan cuma pingin ngerjain kalian. Toh aku bisa makan gratis 2x. Hahahaha..." Jawabnya tertawa puas merasa untung 2x.

Tidak ada komentar: